Sedekah Datangkan Berkah dan Rezeki. Jangan Takut
Miskin!!
Sebagian
orang beranggapan bahwa mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan
sedekah fisabilillah akan mengurangi jumlah nominal harta, bahkan bisa
menyebabkan kefakiran. Hal ini wajar, karena sifat dasar manusia adalah pelit.
Selain itu, setan selalu menggoda orang yang akan berinfak agar takut kepada
kefakiran.
Setan
ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk
surga. Allah Ta'ala berfirman:
????????????
?????????? ????????? ?????????????? ?????????????? ????????? ??????????
?????????? ?????? ???????? ????????? ??????? ???????
"Setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs
Al-Baqarah 268).
Ibnu
Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan
menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan
kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
Sedangkan
ayat "Dan menyuruh kamu berbuat buruk", maksudnya: bersama larangannya
kepada kalian dari berinfak karena takut miskin, setan menyuruh kalian dengan
kemaksiatan, perbuatan dosa, keharaman, dan menyalahi perintah yakni Allah
Ta'ala.
Sementara
itu, menurut Al-Jazairi, ayat "Dan menyuruh kamu berbuat buruk"
berarti setan menyeru kalian untuk mengerjakan perbuatan buruk, di antaranya
bakhil dan kikir. Karenanya Allah Ta'ala memperingatkan para hamba-Nya dari
setan dan godaannya, lalu mengabarkan bahwa setan menjanjikan dengan kefakiran,
artinya: menakut-nakuti mereka dengan kemiskinan sehingga mereka tidak
mengeluarkan zakat dan shadaqah. (Sebaliknya) ia menyuruh mereka untuk berbuat
buruk sehingga mengeluarkan harta mereka dalam keburukan dan kerusakan, serta
bakhil mengeluarkannya untuk kebaikan dan kemaslahatan umum.
Padahal
kenyataannya sebaliknya. Harta yang dikeluarkan di jalan Allah akan
mendatangkan keberkahan. Yakni menambah kebaikan dari harta itu dan berkembang
menjadi banyak seperti dalam firman Allah Ta'ala:
????????
??????? ???????? ????????? ????????????
"Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (Qs Al-Baqarah 276).
… sedekah termasuk sebab utama
datangnya keberkahan dan dilipatgandakannya rezeki…
Makna
ayat “Allah menyuburkan sedekah” adalah memperbanyak dan mengembangkannya di
dunia. Sedangkan di akhirat, Allah menjaganya semenjak di keluarkan harta
tersebut untuk infaq. Penjagaan ini seperti seseorang menjaga benih yang
ditanamnya dengan diperhatikan dan dipupuk sampai benih tersebut menjadi pohon
yang besar. Atau seperti seseorang yang menjaga dan memelihara anak kuda yang
masih kecil, ia beri makan dan ia rawat dengan baik sehingga menjadi kuda yang
besar dan tangguh. Artinya pahala besar akan ia peroleh walaupun melalui infak
yang sedikit.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, Allah Ta'ala berfirman:
????????
??? ????? ????? ???????? ????????
"Berinfaklah
wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu" (Muttafaq 'Alaih).
Maknanya
adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala:
?????
???????????? ???? ?????? ?????? ??????????
"Dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah
Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya" (Qs Saba' 39).
Hadits
ini sangat agung. Ia mengandung perintah untuk bersedekah dalam kebaikan dan
berinfak fisabilillah. Lalu anjuran untuk bergembira dengan ganti dari
kemurahan Allah Ta'ala. Bahwa sedekah dan infak termasuk sebab utama datangnya
keberkahan dan dilipatgandakannya rezeki. Sedangkan di akhirat, Allah akan
memberi ganti dengan surga bagi siapa yang berinfak di jalan-Nya.